Rabu, 11 Desember 2024

Kualitas Infrastruktur

Kualitas Infrastruktur 

    Bidang Infrastruktur memiliki masalah serius yang menghambat perkembangan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat. Banyak daerah di luar pulau Jawa, terutama yang terpencil, memiliki jalan yang rusak dan belum terbangun yang dapat menyebabkan kemacetan sehingga menghambat perputaran ekonomi.

    Pembangunan infrastruktur tidak merata, dengan fokus di pulau Jawa dan terdapat juga proyek mangkrak karena masalah birokrasi. Pengelolaan yang kurang juga mengganggu kualitas proyek. Pemeliharaan yang kurang menyebabkan banyak infrastruktur cepat rusak, sementara dampak lingkungan dari pembangunan sering diabaikan. Point utama yang dapat disimpulkan yaitu kurang maksimalnya dalam aspek perawatan/maintenance pada fasilitas yang sudah ada sehingga akan timbul kerusakan yang berkelanjutan dan akan tercipta proyek proyek baru yang mana itu masih kurang maksimal dan kurang menghemat anggaran.

    Pembangunan Infrasruktur masih menghadapi banyak tantangan. Aksesibilitas yang terbatas diluar Pulau Jawa menghambat mobilitas dan pengadaan. Kualitas infrastruktur masih harus dimaksimalkan lagi. diberapa daerah tertentu masih kekurangan fasilitas dasar. Infrastruktur masih bisa dimaksimalkan dengan memperhatikan dampak dampak yang akan timbul terhadap lingkungan, menunjukkan perlunya pembangunan yang lebih merata dan berkelanjutan.

    Kualitas infrastruktur menghadapi banyak tantangan, dengan perbedaan mencolok antara kota dan daerah pedesaan. Jalan di kota besar biasanya lebih baik, sementara di daerah terpencil sering kali rusak. Dalam transportasi, kemacetan parah terjadi di kota-kota besar karena kurangnya sistem transportasi umum yang baik. Sektor pendidikan dan kesehatan juga kurang merata, dengan fasilitas yang kurang maksimal di daerah pedesaan. Pembangunan infrastruktur didominasi di pulau Jawa, sementara daerah lain tertinggal. Masalah pemeliharaan yang kurang baik dan dampak negatif lingkungan dari proyek besar juga menjadi perhatian. Pemerintah perlu memperbaiki kualitas dan pemerataan infrastruktur.

Kualitas infrastruktur di Indonesia masih kurang baik, walaupun ada kemajuan akhir-akhir ini. Beberapa masalah yang terlihat adalah: 

1. Kualitas Jalan dan Transportasi: Banyak jalan di luar kota dalam kondisi buruk, menghambat mobilitas dan ekonomi lokal. Kualita perbaikan dan metode kerja yang masih kurang maksimal contohnya tambal sulam jalan.

2. Kurangnya Sistem Transportasi Publik yang Terintegrasi: Sistem transportasi publik di kota-kota besar tidak terintegrasi dengan baik dan tidak memenuhi standar kenyamanan dan kebersihan. Jaringan transportasi umum masih tidak cukup untuk mengatasi kemacetan. 

3. Keterbatasan Infrastruktur Digital: Akses internet terbatas di banyak daerah, terutama di luar Jawa. Proyek pemerintah untuk membangun infrastruktur digital belum optimal. 

4. Pembangunan Infrastruktur yang Tidak Merata: Pembangunan infrastruktur masih terpusat di Jawa. Banyak daerah tertinggal dalam akses jalan, listrik, dan air bersih. 

5. Pemeliharaan Infrastruktur yang Buruk: Kurangnya pemeliharaan menyebabkan infrastruktur cepat rusak. Masalah pengelolaan anggaran mengganggu proyek pembangunan. 

Secara umum, meskipun ada upaya perbaikan, kualitas infrastruktur di Indonesia masih sangat bervariasi dan tidak mendukung pertumbuhan ekonomi yang merata. harapan saya supaya Infrstruktur terus dapat dikembangkan dengan diimbangi metode kerja yang struktur dan ter arah sehingga menghasilkan kualitas infrastruktur yang maksimal

Selasa, 27 Februari 2018

Macam macam sambungan kayu

JENIS-JENIS SAMBUNGAN KAYU

Karena kayu merupakan bahan bangunan alam, maka dari pohonnya kayu dapat dibentuk berbagai macam ukuran yang berupa balok dan papan.
Ukuran kayu umumnya yang ada dipasaran sudah ditentu, antara lain : 
6/12, 6/10, 8/12, 10/10, 15/15                  èdisebut balok 
2/15, 2/20, 3/25, 3/30, 4/40                       èdisebut papan 
4/6, 5/7                                                      èdisebut usuk atau kaso 
2/3, ¾                                                        èdisebut reng 
1/3, 1/4, 1/6                                               èdisebut plepet 
Karena keterbatasan panjang kayu yang ada dipasaran, maka untuk suatu konstruksi kayu yang panjang diperlukan adanya sambungan kayu
Pengertian sambungan kayu
adalah dua batang kayu atau lebih yang saling disambungkan satu sama lain sehingga menjadi satu batang kayu yang panjang. 
Pengertian hubungan  kayu
adalah dua batang kayu atau lebih yang saling dihubungkan satu sama lain pada satu titik tertentu sehingga menjadi satu bagian konstruksi. 
Perlu diperhatikan juga syarat-syarat hubungan kayu, antara lain : 
Dibuat sesederhana mungkin tapi kokoh, hindari menakik kayu yang dalam, perhatikan penempatan sambungan, harus tahan terhadap gaya yang bekerja padanya, konstruksi sambungan dibuat yang pas, jangan menggunakan kayu yang cacat. Maka dari itu diperlukan sambungan dan hubungan terhadap kayu tersebut 

Pada prinsipnya sambungan kayu dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu :
1.      Sambungan Kayu Arah Memanjang.
            Sambungan kayu arah memanjang ada  dua, macam   yaitu:
a.       Memanjang arah mendatar ( misalnya sambungan bibir lurus, sambungan bibir lurus berkait, sambungan bibir miring, sambungan bibir miring berkait)
Sambungan Bibir Lurus 





                    


Sambungan Bibir Lurus Berkait


                        
            
             Sambungan Bibir Miring
                        
                        

Sambungan Bibir Miring Berkait
                        


b.      Memanjang arah tegak ( misalnya sambungan takikan lurus, sambungan mulut ikan, sambungan takikan lurus rangkap, sambungan purus lurus). 

Ø   Sambungan Takikan Lurus


Ø  Sambungan Mulut Ikan

Ø  Sambungan Takikan Lurus Rangkap


Ø  Sambungan Purus Lurus




2.      Sambungan kayu arah melebar.
Sambungan kayu ada dua macam yaitu:
a.       melebar arah horizontal (kebanyakan digunakan konstruksi lantai)
b.      melebar arah vertikal (yang sebagaian besar digunakan pada konstruksi dinding). 

Ada beberapa macam sambungan kayu melebar, yaitu :
            a.       Sambungan lidah dan alur.
            b.      Sambungan lidah lepas dan alur.
            c.       Sambungan lidah bersponing dan alur.
            d.      Sambungan lidah miring.
            e.       Sambungan papan melebar arah tegak

 


            

                        
            
Melebar arah vertikal (yang sebagaian besar digunakan pada konstruksi dinding).

                        

          
3.      Sambungan Kayu Menyudut.
Sambungan kayu menyudut, yaitu sudut siku dan kedua yang membentuk sudut miring. 
Bentuk sambungan kayu menyudut ada tiga macam yaitu sambungan sudut, sambungan pertemuan, dan sambungan persilangan. 
Beberapa macam sambungan kayu menyudut yaitu :
a.       Sambungan takikan lurus, 
b.      sambungan purus dan lubang terbuka, 
c.       sambungan purus dan lubang dengan spatpen purus alur. 
d.      Sambungan takikan lurus ekor burung, 
e.       sambungan purus dan lubang terbuka, 
f.       sambungan purus dan lubang tertutup, 
g.       sambungan purus dan lubang dengan gigi garis bagi, 
h.      sambungan takikan lurus ekor burung, 
i.        sambungan raveling ekor burung.Sambungan voor loef.